1. Harganya Lebih Murah
Dari sisi logika mana pun, poin ini sangat jelas. Dengan adanya furnitur lengkap, baik rumah modern, tua, ataupun bekas, harga yang ditawarkan sudah pasti lebih mahal. Sayangnya, ketika rumah dibeli dengan sistem KPR, nilai jualnya juga akan diperhitungkan saat pihak penjual menetapkan bunganya.
Hal ini sering terjadi ketika Anda membeli rumah dari pihak bank. Mereka oke-oke saja menjual dengan furnitur lengkap. Toh, bunga per bulannya masuk kantong mereka. Nah, ada baiknya Anda pertimbangkan hal ini. Ketika harga rumah lebih murah tanpa furnitur lengkap, maka potensi Anda mendapatkannya jadi lebih mudah.
2. Bisa Beli Sendiri dan Menyesuaikan Selera
Dengan tidak adanya furnitur lengkap, secara otomatis Anda harus beli sendiri. Tapi di sisi ini, Anda punya kelebihan untuk mencocokkan selera dengan furnitur yang ada di rumah tersebut. Di pasar tentu banyak sekali furnitur yang disediakan oleh pelapak. Mulai dari yang bergaya klasik, modern, minimalis, maupun eksperimental.
Furnitur tersebut juga bisa disesuaikan dengan isi dompet Anda. Berbeda dengan ketika beli rumah yang sudah dilengkapi dengan furnitur. Ketika ada rasa tidak cocok, Anda akan sulit membuangnya. Saat rumah yang Anda beli itu merupakan rumah tua, maka furnitur yang tidak memiliki bahan berkualitas bagus akan mudah rusak dan jadi tidak berguna lagi.
3. Mudah Disesuaikan dengan Desain Interior Pilihan
Desain interior itu tidak hanya bicara soal bentuk bangunan maupun dindingnya, tetapi juga perabotan atau furniturnya. Peran furnitur bahkan bisa menyumbang keluwesan gaya desain interior yang Anda pilih hingga 40%. Hal ini akan mudah diterapkan kalau rumah yang dibeli itu tidak memiliki furnitur lengkap. Jadi soal ekspresi ruangan sepenuhnya milik Anda.
Dewasa ini, telah banyak dilakukan berbagai inovasi desain interior. Mulai dari gaya bohemian yang mencerminkan hidup bebas hingga hightech style yang didominasi material berupa finishing logam kasar, plastik, kain, atau kaca. Misalnya Anda ingin memadukan gaya klasik dengan gaya retro. Maka, tinggal beli saja furnitur yang penuh eksperimental.
4. Tidak Menambah Beban Biaya Premi Asuransi
Khusus rumah bekas ataupun rumah tua, hampir pasti penjual akan menyertakan polis asuransi. Kedudukan polis asuransi ini akan menjamin segala bentuk kecelakaan ketika Anda menempatinya. Hanya saja, ketika rumah tersebut berhasil dijual, kewajiban bayar premi akan berpindah pada Anda. Inilah yang kerap jadi beban pikiran kalau furniturnya lengkap.
Di dalam polis asuransi tidak hanya menjamin ranah gedung maupun tanah, tetapi juga perabotan di dalamnya. Padahal, selama ini jarang ada perabotan yang bisa mencelakakan pengguna. Apalagi kalau hanya sebatas kursi dan meja. Oleh karena itu, beli rumah yang tidak memiliki furnitur lengkap akan menghindarkan Anda dari kecemasan semacam ini.
5. Mudah Direnovasi
Ketika rumah yang dibeli sudah tua, hampir pasti terjadi renovasi. Entah itu merenovasi bagian terkecil rumah itu maupun secara keseluruhan. Andaikata rumah yang Anda beli itu luasnya minta ampun, bukankah merepotkan kalau furniturnya lengkap? Minimal Anda pasti akan kerepotan saat memindah-mindah barang.
Barang yang sebegitu banyaknya tentu tidak bisa diangkat sendiri. Harus ada yang mengangkat. Pada titik ini, secara otomatis Anda akan terkena biaya beban angkut barang. Barangkali tidak masalah kalau furniturnya masih dalam kondisi bagus. Kalau hampir rusak, bagaimana? Untuk merenovasi rumah yang besar dan luas itu biayanya mahal.
6. Tidak Memiliki Kenangan dari Pemilik Lama
Ketika Anda memakai furnitur milik penghuni lama, secara otomatis kenangannya akan tersampaikan pada Anda. Coba kalau suatu ketika, sang anak dari penghuni lama itu mati gara-gara tertimpa lemari, meja, atau tergelincir gara-gara lantai baru dipel dan menabrak kaki meja. Bisa saja, kan? Maka, setiap Anda melihat furnitur itu, kenangannya akan hidup.
Mungkin informasi tersebut tidak berasal dari penjual, tetapi dari tetangga. Dihantui oleh kenangan buruk itu tidak menyenangkan. Seberapa pun besar atau luasnya rumah tua yang Anda beli. Jadi, pertimbangkan hal ini juga. Jangan dianggap remeh. Soalnya beban psikologi itu lebih berat bawanya daripada beban fisik atau beban materil.
Untungnya, sekarang banyak para developer maupun agen properti yang menjual rumah tanpa furnitur lengkap. Jadi Anda bisa bebas pilih saat beli rumah tersebut. Penjualan terbanyak saat ini melalui online. Akan tetapi, meskipun dijual secara online, Anda harus datang sendiri untuk survei dan memastikan kalau furniturnya memang tidak lengkap.